Minggu, 30 Agustus 2015

Review Lara by -Sybill Affiat-




Judul : Lara
Penulis : Sybill Affiat
Editor : Weka Swasti
Proofreader : Herlina P. Dewi
Penerbit : Stiletto Book
Tahun : April 2015
Tebal : 234 halaman
ISBN : 978-602-7572-38-6



“L-a-r-a? Tolong aku?!”

Tampilan layar computer memunculkan sosokperempuan yang berwajah pucat. Rambut panjang kusut masai menutupi sebagian wajahnya yang semakin mendekat, hingga hanya tampak sepasang mata yang terus menatap dengan sorot dingin dan hampa. Lara menjerit sekencang-kencangnya dan menutup komputernya dengan sekali hempasan.

Namaku Larashinta. Panggil aku Lara.

Aku benar-benar tak mampu lagi menyangkal perasaan aneh yang semakin berat menggelayuti hati dan pikiran. Aku merasa seperti mengambang dan tidak berada di dalam kehidupanku. Aku bahkan tidak bisa mengingat jadwal kuliah dan tugas-tugasku. Aku benar-benar terasing, seolah hidup sendirian di dunia ini. Aku tidak bisa bertemu dengan sahabat dan teman-temanku, aku juga tidak bisa mengobrol santai dengan Mbak Saras, kakakku.

Situasi ini membuatku frustasi. Rasanya bagaikan berjalan di atas bumi kehilangan gravitasi. Seala usaha yang aku lakukan untuk menjejakkan kaki di atas daratan sia-sia. Apa yang sebenarnya terjadi padaku?


 -------Lara-------

Pernahkah kau terbangun dari tidurmu dan mendapati semua hal dalam kehidupanmu tiba-tiba berubah? Bagaimana bisa? Apa kau terbagun dari mimpi dalam mimpimu? Tidak, itu tidaklah benar.

Semua itu nyata dan terjadi pada seorang perempuan yang biasa di panggil, Lara.

Hari itu, saat dimana Lara merasa kehidupannya kini tidaklah sama seperti hidupnya beberapa waktu yang lalu. Terbangun dari mimpi buruknya, di sofa ruang tengahnya tepat di depan televisi. Lara merasakan ada hal yang aneh telah terjadi. Entah kenapa ia merasa tidak bisa berkomunikasi dengan baik lagi pada orang terdekatnya. Meskipun sebenarnya Lara sudah mengalami hal itu sejak kehilangan Ayahnya, tapi ini jauh lebih buruk. Ia bahkan seperti telah kehilangan ingatannya. Semua terasa kosong.

Bahkan mbak Saras-kakaknya Lara- pun yang merupakan satu-satunya orang yang mengerti akan Lara tiba-tiba diam seribu bahasa. Mulutnya tak pernah melontarkan sepetah kata apapun, bahkan ia juga tidak pernah menatap Lara. 

Perlahan semua misteri itu terungkap dengan seiringnya memori-memorinya Lara yang tiba-tiba saja muncul ke permukaan. Membuat Lara kembali terhanyut akan kebahagian yang dulu pernah ia rasakan, terlebih saat ia masih memiliki ayahnya. Memori kebersamaannya bersama sang Ayah yang telah meninggal dunia. Kenangan saat ia bersama sahabatnya, dan kekasihnya.

Kenyataan itu mulai terungkap, bermula dari malam hari dimana Lara melihat Rayan –kekasihnya- berdiri di depan pintu rumahnya dengan kondisi yang penuh darah.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?


****

 “Manusia selalu memiliki keinginan dan pengharapan. Sesuai kodratnya sebagai mahluk hidup yang tercipta dengan memiliki logika pemikiran dan bermacam emosi yang rumit”

Yup, itulah manusia. Selalu menginginkan yang terbaik untuk kehidupannya. Tapi lagi-lagi itu hanya keinginan semata setiap manusia, semua yang terjadi dalam bumi adalah takdir tuhan yang telah DIA rencanakan dan kita tidak bisa menolaknya. Hanya mampu berharap bisa menjalaninya dengan baik dan bisa segera keluar dari segela masalah kehidupan yang di alami.

Seperti kisah kehidupan ang di alami oleh gadis satu ini, Lara. Kisah kehidupannya yang penuh misteri, diangkat dengan tema A Dark Story of a Woman.

Tema yang sungguh tepat untuk mewakili isi cerita novel ini yang dipenuhi akan sisi kegelapan dari kisah kehidupan seorang perempuan yang bernama Lara. Kehidupan yang gelap, sepi, dan mencekam. 

Dari bab per bab, kalian akan mendapati jawabannya secara detail. Tidak hanya untuk seorang Lara, tapi untuk semua tokoh yang ada. Sang Ibu, Mbak Saras, Mbok Yam sampai ke Rayan kekasihnya. Perlahan menuju ending semua misteri terkuak.

Awal kisah yang membuat kita harus fokus pada setiap kata yang tertuang, karena mungkin kita akan terkecoh untuk cerita di bab berikutnya. Suasana yang mencekam dibangun oleh penulis berhasil membuat saya merasakan #merinding. 

Alur => secara perlahan ceritanya bergulir memberikan kejelasan di akhir cerita tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Lara. Menggunakan keterangan dari sudut orang pertama yakti Lara sendiri, membuat kita semakin menikmati cerita bahkan bisa merasakan apa yang di alami dalam hidupnya. Selain itu, cara penulisannya juga dibuat menarik.

Cover => covernya yang cukup mendukung akan suasana tema “a Drak Story of a Woman” yang di angkat oleh penulis. Bisa menarik minta para calon pembaca tidak hanya sekedar untuk membalik novel dan membaca sinopsisnya saja, tapi membawanya ke kasir untuk di bayar dan di nikmati setiba dirumah ^^

Sukses buat @SybillAffiat untuk novel keduanya bersama Penerbit Stiletto.

“Dalam kehidupan itu setiap orang mempunyai kisah hidup yang berbeda-beda, memiliki unsur kebahagiaan dan kesedihan. Di mana setiap unsur kehisupan itu pasti ada makna yang terkandung dan bisa menjadi pelajaran untuk kita di kedepannya.” kutipan Sybill mengenai novel Lara, mengambil sisi kesedihan dan berharap bisa menginspirasi dan memberikan pembelajaran.

2 komentar:

  1. makasih kak Sybill sudah meluangkan waktu mampir ke blog dan membaca reviewku ^^ semoga memuaskan. Review Apartemen 66 nya menyusul ya. Ditunggu karya selanjutnya. Semangat kak!!

    BalasHapus