Sabtu, 12 September 2015

Review Dear Mantan by Rina Kartomisastro


Penulis : Rina Kartomisastro
Editor : Ainini
Proofreader : RN
Tata Sampul : Wulan Nugra
Tata Isi : Violet Vitrya
Pracetak : Wardi
Penerbit : Senja
Terbit : Mei 2015
Tebal : 244 halaman
ISBN : 978-602-255-880-4


Jika kenangan seumpama benda, aku memilih membuang semuanya.
Namun jika ada satu yang disimpan, aku memilihmu.
Kamu adalah kenangan terindah sejauh yang kuingat.

Mungkin terdengar berlebihan.
Tetapi, kenyataannya, perasaanku kepadamu selalu berlebih.
Sekeras apapun kumelupakanmu, sejauh apapun kuberlari, kamu tetap menghantuiku.

Tetapi… aku bisa apa, jika kamu tak lebih dari mantan saja?

Diantara sekian banyak orang yang tidak menyadari bahwa mantan adalah bagian dari masa lalu, siapa sangka bisa selebriti cantik papan atas seperti Alea Pita termasuk didalamnya.

Mantan yang sudah lama menghilang, tiba-tiba saja muncul. Alea mulai mengabaikan karier dan orang-orang yang peduli padanya, hanya demi sang mantan. Duh!

Tetapi, apa jadinya, bila sang mantan membuat kehidupannya yang sempurna, sedikit demi sedikit mulai hancur berantakan.

-------Dear Mantan-------

Mengapa ia terlihat berkali lipat lebih memesona dengan mata memicing dan raut seserius itu.

Alya adalah seorang gadis cupu yang tinggal di desa, Ayahnya telah meninggal dunia, dan ia hanya tinggal berdua saja dengan Ibunya. Ibu yang mempunyai pekerjaan sebagai penjual gorengan di lingkungan sekolahnya  itu adalah penyebab kenapa Alea selalu saja di bully di sekolahnya. Ia beruntung karena memiliki Wisnu yang masih peduli padanya, namun sayang tak berapa lama Wisnu pergi tanpa meninggalkan kabar.

Akhirnya setelah tamat SMA Alya memberanikan diri merantau pergi ke kota mengadu nasib agar bisa jadi lebih baik. Alhasil, Alya yang kini telah menjadi artis terkenal merubah namanya menjadi Alea Pita, mempunyai kekasih yang tampan, Arlan Peters. Ia juga sudah melupakan ibunya yang tinggal sendirian di kampung.

Alea bangga dengan hidupnya sekarang, terlebih dengan karirnya yang tengah melejit. Namun sayangnya itu tidak bertahan lama, ketika Wisnu kini muncul kembali kedalam kehidupannya. Ketika diary tempat dimana ia menyimpan segala rahasianya tiba-tiba menghilang dari genggamannya? Apa yang terjadi? Bagaimana dengan hidup Alea selanjutnya?

****

Novel ini adalah karya Rina Kartomisastro sekaligus terbitan Penerbit Senja yang pertama kubaca.

Alur. Sederhana namun mengandung begitu banyak makna yang tersimpan. Menceritakan perjuangan Alea menjadi artis hingga akhirnya sukses dengan sedikit mengenang kejadian-kejadian masa lalu Alea yang membantu untuk lebih menangkap maksud cerita. Cara berceritanya yang santai dan baik, membuat sedikit terhanyut akan kisah kehidupan rumit Alea.

Penokohan. Saya rasa penulis lebih menekanan pada kerakter  tokoh utamanya saja, Alea yang digambarkan tidak sempurna dengan sedikit sikapnya yang buruk. Menurutku banyak juga tokoh penting yang harus lebih ditonjolkan lagi, seperti Sandra, dia yang dulu begitu baik pada Alya, kini menjadi rival Alya sebagai artis terkenal. Meyta, teman sekolah Alya yang kini menjadi manajernya itu juga merupakan tokoh yang penting, kesabarannya saat menghadapi seorang Alya yang suka seenaknya saja. Apalagi Wisnu, aku tidak bisa begitu merasakan kehadirannya yang menurutku sangat penting dalam cerita ini.

Penulisan. Sedikit ada kesalahan dalam penulisan kata. Selebihnya baik, fontnya juga cukup pas.

Cover. mewakilkan isi cerita, dimana hidup sang tokoh utama di dalam cerita ini sangat bergantung pada diary dan mantannya.

“Hanya dirimu sendiri yang bisa membuatmu jatuh, bukan oranng lain. Kamu tidak akan pernah jatuh, jika kamu tidak mengizinkannya. Lagi pula, sekalipu seluruh dunia meninggalkanmu, Ibu masih akakn selalu di sisimu, Nak.”

Novel ini menyadarkan kita, bahwa tidak satupun benda, tidak seorangpun manusia bisa menggantikan sosok seorang ibu yang akan selalu mencintai kita dalam keadaan baik maupun buruk, dengan segala pengorbanan, peluh, luka, bahkan sakit di hati yang takkan bisa terhapuskan. Kenikmatan dunia bisa hancur begitu saja jika kita tidak bisa mengendalikannya dengan baik. Kita akan bisa merasakan bahagia seutuhnya jika orang di sekeliling kita merasakan sakit karenanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar